M. Rizal Ismail (bahan khutbah)
Dewasa ini kita saksikan betapa hebat aparat Thoghut dalam mengejar dan menangkap para Ikhwan Mujahidin di negeri ini, seakan-akan mujahidin pada hari ini menjadi bulan-bulanan Aparat Thoghut, tampak tidak berdaya menghadapi serbuan makar-makar Tentara Thoghut. Pasca acara I’dad Aceh sudah berapa ratus Mujahidin yang berhasil mereka tangkap, yang sebagian diantaranya sampai menemui Kesyahidannya -insya Alloh kama nahsabuhu-, yang jelas sangat banyak. Dan para Mujahidin itu meninggalkan anak istri serta keluarga mereka
Aparat Thoghut itu dibantu oleh media-media massa sekuler yang mencoba untuk memberikan semacam sebuah shock therapy bagi kalangan Ikhwan Mujahidin dan ingin menimpakan kesusahan yang berat kepada Kaum Muslimin Muwahhid. Tujuannya adalah agar jihad (yang menurut mereka adalah teror/perlawanan) itu berhenti. Karena sesungguhnya mereka mulai lelah menghadapi mujahidin yang menguras banyak sumber daya mereka, apalagi induk semang mereka Amerika cs juga mengalami kekalahan di mana-mana. Jurus lain yang mereka mainkan adalah Deradikalisasi untuk mematikan ruh Jihad yang sedang tumbuh berkembang.
Namun ada satu hal yang tidak dipahami oleh musuh-musuh Alloh itu, yaitu bahwa mujahidin yang mereka sebut Teroris itu adalah orang-orang yang beriman yang kekuatannya bersandar langsung kepada-NYA dan sangat yakin akan janji-NYA. Bagaimanapun mereka tidak akan pernah bisa memadamkan nyala api Jihad sepenuhnya. Nah, inilah tugas dan kewajiban kita untuk menjaga agar api Jihad ini terus berkobar dan semakin besar. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang di tengah himpitan beban berat ujian dari Alloh berupa penangkapan dan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh Thoghut…??? Dimana ratusan anggota keluarga mereka kemudian hidup dalam kesusahan…???
Tidak ada kata lain selain HADAPI DENGAN SABAR DAN CERDIK. Sabar dalam melangkah dan cerdik dalam strategi. Ketika kita menyadari bahwa banyak intel di sekitar kita, janganlah kemudian itu membuat kita jadi berhenti beramal karena takut intel -takutlah hanya kpd Alloh-, tapi hadapilah dan belajarlah agar tetap beramal meski ada intel di sekitar kita. Itu akan membuat kita terbiasa membuat Alibi yang tentunya dapat melatih kreativitas dan keberanian kita. Mereka (para musuh Alloh) itu akan senantiasa berusaha menghalang-halangi kita dari jalan Alloh, itu sudah menjadi sifat mereka. Kita harus senantiasa ingat itu agar selalu waspada dan berhati-hati. Jika kita nampak oleh mereka menjadi lemah karena diawasi/diinteli oleh mereka, mereka akan merasa menang. Dan sebaliknya jika kita tetap Istiqomah dalam beramal meski diawasi sedemikian rupa –sampai aktivitas di dunia maya pun diawasi oleh mereka- itu sudah merupakan satu kemenangan kita atas makar mereka.
Sungguh makar mereka itu lemah jika kita istiqomah untuk menghadapinya, bukan lari atau mundur darinya. Ingatlah bahwa tipu daya (makar) syetan dan antek-anteknya itu lemah. Firman Alloh Ta’ala :
الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِى سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْا أَوْلِيَآءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيْفًا
“Orang-orang yang beriman itu mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir itu berperang di jalan Thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan Syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya Syaitan itu adalah lemah.” (QS. An Nisa : 76)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa tipu daya Syetan dan antek-anteknya itu (akan tetap) lemah jika kita (mau) memerangi mereka. Ingatlah selalu ayat ini wahai Mujahid…!!! Mereka itu lemah jika kita memerangi mereka… Jika kita mundur dari perang maka pada saat itulah makar mereka menjadi semakin kuat…!!! Jadi yang harus kita lakukan adalah mengatur dan menyiapkan strategi baru dalam menghadapi peperangan ini, bukan berhenti berperang. Kalah menang dalam peperangan itu sudah sunnatulloh sebagai ujian dan pelajaran bagi orang Beriman.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi baru untuk menghadapi musuh pada hari ini…???? Belajarlah dari kesalahan-kesalahan di masa lalu. Karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Beberapa hal berikut ini mungkin hanya sebagian saja, tapi insya Alloh adalah yang paling utama yang perlu diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah :
1. Bahwa nyawa dan keselamatan seorang Mujahid adalah yang paling utama.
Karena eksistensi seorang Mujahid hari ini adalah suatu hal yang sangat langka dan sangat berharga. Di tengah beratnya beban ujian pada Jihad hari ini, orang yang mau tetap melanjutkan Jihad akan semakin sedikit (menurut perhitungan manusia) kecuali Alloh berkehendak lain. Jadi arahnya adalah meminimalisir resiko untuk tertangkap oleh musuh dengan cara mempelajari Ilmu Intelijen dan Teknologinya, ilmu perang gerilya, melatih kreativitas dalam beralibi, dst dst… Karena jihad itu harus berkesinambungan dan bukan amal satu hari atau dua hari saja.
2. Mempererat ikatan Ukhuwwah Islamiyah.
Yang dengannya kita akan lebih kuat dalam menanggung beban-beban jihad, seperti mengurus keluarga mereka yang tinggalkan, mengupayakan pembebasan mereka dari tawanan thoghut, dst dst… Karena jihad ini adalah tanggungjawab kita semua sebagai muslim muwahhid.
Lihatlah orang-orang sekuler itu, mereka bisa kompak dalam membela seorang buruh yang akan dihukum pancung di Arab Saudi. Bagaimana dengan kita yang ratusan mujahidinnya ada dalam tawanan thoghut…??? Mereka juga bisa kompak menyumbangkan recehannya hanya untuk seorang Prita dan juga baru-baru ini untuk mengejek Presiden negeri ini yang meminta kenaikan gaji. Bagaimana dengan kita yang ratusan Ummahat dan anak-anaknya hidup dalam kekurangan karena suami dan ayah mereka ditawan thoghut…!!! Jangan kalah dengan mereka dan jangan malu-malu membela Jihad dan Mujahidin…!!! Musuh itu tidak bisa menangkap seluruh ummat Islam simpatisan Jihad dan Mujahidin, mereka itu sumber dayanya juga terbatas…!!! Beda dengan kita yang menyandarkan segala kekuatan kepada Alloh Ta’ala yang Maha segala-galanya. Ingat lagi bahwa sebenarnya mereka itu LEMAH jika kita istiqomah melawan mereka.
Ya ikhwah…Jangan sia-siakan pengorbanan Mujahidin yang telah beramal dengan ikhlas sebelum ini, mari kita lanjutkan jihad ini. Mari kita tetap SABAR dalam melangkah dan CERDIK dalam strategi. Biarlah musuh terus melanjutkan upaya makarnya karena memang begitulah sifat mereka, tapi kita juga harus tetap terus melangkah dalam Jihad (perang) ini.
Wallohul Musta’an… Hasbunalloh wa ni’mal wakiil… Wa La haula wa laa quwwata illa billah…
Jika ada yang benar dan bermanfaat itu datangnya dari sisi Alloh yang Maha Sempurna dan jika ada kesalahan maka itu dari kelemahan ana dan dari syetan, dan ana memohon ampun kepada Alloh Ta’ala karenanya
0 komentar:
Posting Komentar