Senin, 04 Juli 2011

Sesatnya Islam Jamaah versi LDII

M. Rizal Ismail (bahan khutbah)

Islam Jama`ah adalah suatu nama jama`ah sempalan yang sangat identik
dengan khawarij. Kelompok ini pusatnya di Indonesia dan hampir tidak
terdengar namanya di luar Indonesia, walaupun mereka mengaku-ngaku
bahwa jama`ah mereka ini telah mendunia.

Jama`ah ini didirikan oleh seorang yang bernama Nur Hasan Ubaidah,
yang menurut pengakuannya bahwa jema`ah ini telah ada sejak tahun
1941. Namun yang benar ia baru dibai`at pada tahun 1960. Kelompok
ini berdiri pertama kalinya dengan nama Darul Hadits. Lalu kemudian
berganti-ganti nama menjadi YPID (Yayasan Pendidikan Islam
Djama`ah), lalu LEMKARI dan pada tahun 1991 menjadi LDII (Lembaga
Dakwah Islam Indonesia). Penggantian ini dalam rangka menyesuaikan
dengan keadaan dan supaya tidak ketahuan jejak mereka jika mulai
timbul ketidaksukaan dari masyarakat.

Berikut sekilas tentang jemaah mereka. Sistem Pengajian Sistem
pengajian mereka disebut mangkul. Yaitu bahwasanya kajian hadits dan
Al-Qur`an harus memakai isnad. Mereka berdalil dengan perkataan
Ibnul Mubarok : Isnad itu bagian dari agama. Kalau tanpa isnad, maka
siapa saja akan berkata apa yang dia sukai. Dalam masalah hadits,
Nur Hasan Ubaidah mengaku mempunyai isnad sampai ke Imam Bukhari dan
Imam-Imam yang lainnya.

Sedang dalam masalah Al-Qur`an, dia mengaku mempunyai isnad sampai
ke Ali bin Abu Thalib dan Utsman bin Affan, bahkan sampai ke
malaikat Jibril. Siapa saja yang memiliki isnad selain Islam Jema`ah
dianggap tidak sah dan palsu. Menurut mereka barang siapa yang
beramal tanpa isnad sama saja amalnya tidak sah dan tidak diterima
oleh Allah. Sehingga wajar saja jika kita masuk mesjid atau rumah
mereka, mereka selalu mengepel bekas kita karena menganggap toharoh
kita tidak sah sehingga kita dianggap membawa najis.

Islam Jamaâ??ah dan Hadits Nabi Menurut mereka, shahih tidaknya
suatu hadits tergantung kepada amir mereka. Sebuah hadits palsu
dapat dianggap hadits shahih jika menurut amir mereka hadist shahih.
Sistem Keamiran Menurut mereka, mendirikan kelompok (jemaâ??ah) dan
berbaiâ??at terhadap amir adalah wajib.

Dalil-dalil yang mereka gunakan adalah :

1. Hadits tentang iftiroq (terpecahnya) umat menjadi 73 golongan.
Dan dalam suatu lafaz hasits tersebut Rosulullah menjelaskan hanya
satu golongan yang masuk surga yaitu al-Jamaâ??ah. Menurut mereka,
itulah jemaâ??ah mereka yang disebut oleh Rosulullah.

2. Sebuah hadits yang menurut mereka diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
namun ternyata tidak ada. Yaitu hadits : Tidak ada islam kecuali
dengan jama`ah dan tidak ada jama`ah kecuali dengan amir dan tidak
ada amir kcuali dengan bai`at. Itu hanyalah ucapan Umar bin Al-
Kaththab yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi dengan sanad yang dhaif
didalam sanadnya ada perawi majhul dan lemah ( lihat silsilah fatawa
syarâ??iyyah karya syaikh Abul-Hasan As-Sulamani fatwa no.39)

3. Surat Al-Isroâ?? ayat 71 Pada hari yang Kami panggil setiap orang
dengan imamnya (kitab catatan amalnya), maka barang siapa yang
didatangkan kitabnya dari kanannya, maka mereka membaca kitabnya dan
mereka tidak dirugikan sedikitpun. Menurut mereka pada hari kiamat
nanti setiap orang akan dpanggil bersama imamnya yaitu amirnya.
Barang siapa yang tidak punya amir, maka dia akan dikumpulkan
bersama orang-orang kafir.

Anggota-anggota Islam Jama`ah sangat taat kepada amirnya. Mereka
berdalil dengan surat An-Nisa ayat 59 : Hai orang-orang yang
beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rosul dan
Ulil amri diantara kalian. Menurut mereka hanyalah disebut orang
beriman jika telah taat kepada Allah, Rosulullah, dan amir mereka.
Tidak cukup hanya taat kepada Allah dan Rosulullah. Jadi perintah
Allah sama dengan perintah Rosul sama dengan perintah amir mereka.

Bahkan jika mereka berbuat ma`siat kepada Allah, bisa dimaafkan
dengan cukup beristigfar. Namun jika bersalah kepada amir, maka
tidak cukup hanya beristigfar tapi juga harus dengan membuat surat
pernyataan tobat (yang hal ini merupakan tasyabuh dengan orang-orang
Kristen Katolik) dan membayar kafarah yang ditentukan menurut selera
amir mereka.

Perekonomian.

Jalannya kegiatan amir dan para pengurus jema`ah mereka yaitu dengan
menarik sodaqoh wajib dari setiap anggotanya sekian persen dari
pendapatannya. Besar sodaqoh wajib (yang lebih cocok disebut pajak)
ini berubah-ubah sesuai keputusan amir, dan setiap anggota tidak
sama berdasarkan kekayaan mereka.

Pengkafiran terhadap orang-orang di luar jamaâ??ah mereka.

Perlu diketahui bahwasanya jenis anggota mereka secara umum terbagi
dua, yaitu fanatik (bersifat keras tanpa toleransi) dan moderat (ada
sedikit toleransi terhadap orang-orang diluar jema`ah mereka). Yang
moderat ini biasanya adalah anggota-anggota baru yang mereka anggap
seperti muallaf. Mereka masih mau sholat dengan orang-orang diluar
jema`ah mereka, namun lama-kelamaan juga akan sama seperti yang
fanatik Sedangkan yang fanatik, mereka menganggap semua orang yang
diluar kelompok mereka adalah kafir. Sehingga mereka tidak mau
sholat diimami atau di mesjid orang-orang yang bukan anggota jema`ah
mereka.

Bahkan mereka boleh mengambil harta orang diluar jema`ah mereka asal
tidak membahayakan mereka. Aqidah Mereka Menurut mereka orang yang
melakukan dosa besar kekal di dalam neraka. Dan orang-orang yang
tidak membaiâ??at imam mereka adalah kafir dan najis.

Selain itu mereka mempunyai suatu aqidah yang identik dengan
taqiyyahnya orang-orang Syi`ah. Mereka menamakannya Fathonah
bithonah Budiluhur Luhuringgbudi Karena Allah. Yaitu bolehnya
berbohong demi kepentingan jema`ah mereka. Mereka berdalil dengan
kisah berbohongnya Nabi Ibrohim ketika berkata bahwa patung besar
yang telah menghancurkan patung-patung yang kecil.

Sistem Doktrin Ajaran Mereka Kekuatan doktrinnya tertumpu pada
`Sistem 354` yaitu : 3 = Jamaah, Quran dan Hadits. 5 = Program lima
bab berisi janji/sumpah baiâ??at keepada sang amir yaitu : Mengaji,
Mengamal, Membela, Sambung jamaah dan Taat Amir. 4 = Tali pengikat
Iman yang terdiri dari : Syukur kepada Amir, Menganggungkan Amir,
Bersungguh-sungguh dan Berdoa.

Peringatan Kita harus berhati-hati terhadap mereka, jangan sampai
tertipu oleh mereka. Sering sekali mereka menutupi sifat-sifat
mereka. Sehingga ketika mereka mendakwahi orang awam seakan-akan
mereka seperti orang biasa yang mau berjabat tangan dengan orang
lain, tidak mengkafirkan orang lain, dan tidak menganggap orang lain
membawa najis dan sebagainya. Padahal ini semua adalah tipuan mereka
yang mereka sebut dengan bitonah agar bisa mempunyai anggota yang
sebanyak-banyaknya.

(dinukil dengan ringkas dari kaset sesatnya Islam jamaâ??ah oleh
Ustadz Hasyim Rifaâ??i dahulunya beliau adalah anggota Islam Jamaâ??
ah dan buku Bahaya Islam Jamaah Lemkari dan LDII).

Diantara Upaya untuk menyadarkan mereka yang telah menjadi anggota
jama'ah tersebut adalah dengan mengajak dialog sambil menjelaskan
kepada mereka kesesatan-kesesatam pemahaman jama'ah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar