Rabu, 07 Juli 2010

Penyesatan Aqidah Ummat via ESQ (yang menghipnotis ummat islam)

M.Rizal Ismail, SE, MBA,CIFA (Bahan Khutbah)

Setelah lama mengamati fenomena ajaran ESQ yg berkembang pesat dikalangan elit masyarakat muslim akhir2 ini kami telah lama mencium sejak lama berbagai penyesatan dan penyimpangan aqidah pada jenis training sejenis ini. Para elit pengurus ESQ penampilannya sangat Glamour, komersil dan seenak hatinya menterjemahkan dan memperjual belikan secara murah ayat2 Allah dalam program training di hotel2 mewah dan ruang2 rapat para elit negeri baik di Indonesia maupun di manca negara dalam training secara massive yg mereka lakukan sambil mengekploitir air mata pengunjung untuk memperkuat retorika ajaran mereka.Sayangnya di Indonesia ajaran ini berkembang cukup pesat seiiring dengan pengembangan ajaran penyimpangan aqidah lainnya seperti aliran syiah, islam liberal, islam sekuler, ekonomi syariah kapitalis, dll.

Alhamdulillah, ternyata mufti di Malaysia akhirnya menemukan seberkas cahaya hidayah dan berani menyuarakan secara pasti kesesatan ajaran ESQ ini walau menghadapi tantanga dari para pengurus ESQ dan para alumni program ini Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) milik Ary Ginanjar Agustian dinilai sesat oleh Mufti Malaysia. Ajaran ESQ dipandang banyak yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Dikutip dari situs www.muftiwp.gov.my, Rabu (7/7/2010), Fatwa Mufti Malaysia itu ditandatangani oleh Mufti wilayah persekutuan Malaysia, Datuk Hj. Wan Zahidi bin Wan Teh tanggal 10 Juni 2010. Oleh Mufti Malaysia, ESQ dianggap ajaran yang dapat merusak akidah serta syariah Islam.

Ciri-cirinya, menurut Mufti Malaysia adalah, ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas. ESQ mengajarkan bahwa pada dasarnya ajaran seluruh agama adalah benar dan sama.

ESQ juga diangap menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian. Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul.

ESQ dituduh telah mencampuradukan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. Mufti juga melihat jika ESQ menekankan konsep 'suara hati' sebagai rujukan utama dalam menentukan baik buruk suatu perbuatan.

ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al-Quran dan Hadis. Mukjizat juga tidak dipandang di ESQ karena bertentangan dengan keadaan zaman sekarang yang serba logik.

ESQ dinilai salah karena menggunakan Kod 19 rekaan dari Rasyad Khalifah untuk menafsirkan Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan 'submission'. Teori ini bahkan dipandang lebih tinggi dibanding Al-Quran.

ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. ESQ dianggap telah menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one". Menurut Mufti, itu adalah tafsiran sesat.

0 komentar:

Posting Komentar