Sabtu, 23 Oktober 2010

Alam Semesta Raya Ciptaan Allah

M. Rizal Ismail (bahan khutbah)

Alam semesta jagad raya ini diciptakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan penuh ketelitian dan keserasian. Para ilmuwan dimuka bumi telah membuktikan bahwa sistem alam jagad raya sangat rumit, namun diakui oleh mereka sistem yang bekerja di alam ini sangat sempurna. Kalau demikian, mustahil semua itu terjadi dengan sendirinya dan mustahil kalau tidak ada yang mengatur dan mengendalikannya. Allah, Tuhan yang mencipta, telah mengatur dan mengendalikan semua itu dengan penuh kasih dan sayang.

Allah berfirman dalam surah Al Fatihah ayat 2-3: Segala puji bagi Allah, Rabbul alamin (Tuhan yang mencipta, mengatur, mengendalikan dan memelihara seluruh alam semesta). Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Selanjutnya dalam Surah Al Mulk ayat 3-4: “(Tuhan) Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.”

Alam jagad raya yang maha luas dimana tak seorang ilmuwanpun mengetahuinya secara pasti luasnya alam semesta ini, pada akhirnya akan hancur dan binasa. Karena yang kekal dan abadi hanyalah Allah. Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 255 (ayat Qursyi): “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Hancurnya alam semesta termasuk kita di dalamnya bukanlah akhir segalanya, karena kita semua akan dibangkitkan kembali pada hari pembalasan yaitu Hari Qiamat untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita selama berkiprah di muka bumi. Allah adalah Tuhan yang menguasai hari pembalasan sebagaimana surah Al Fatihah ayat 4 yang berulang-ulang setiap hari kita baca yaitu, ”Maalikiyaumiddin”.

Tiada seorangpun yang akan lepas dari pengadilan Allah sebagaimana firmannya dalam surah Al Zilzalah ayat 7-8: ”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

Alam semesta, menurut para ilmuwan awal terjadinya didahului oleh suatu leadakan yang maha dahsyat (mereka menyebutnya ”Big Bang”). Hasil ledakan tersebut terpencar keseluruh alam kemudian berproses membentuk benda-benda langit seperti bintang, planet, bulan, komet, meteor dll. Para Ilmuwan berkeyakinan bahwa alam semesta terus mengembang atau meluas seperti balon yang ditiup. Namun, diyakini pula bahwa alam semesta ini akan kembali mengkerut dan mengecil dengan terjadinya berbagai bencana ledakan dan benturan benda-benda langit dan inilah yang dikatakan oleh para ilmuwan kehancuran alam semesta.

Penciptaan dan Kehancuran alam semesta bagi kita orang yang beriman meyakini apa yang telah difirmankan Allah dalam Al-Quran bahwa Allah telah menggambarkan semua yang diprediksi oleh para ilmuwan moderen tersebut jauh sebelum Sience modern berkembang seperti saat ini. Perhatikan firman Allah berikut ini : ”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS : Al Anbiya ayat 30)

Mengenai kehancuran alam semesta antara lain Allah berfirman ”(yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana kami Telah memulai panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.” (QS : Al Anbiya 104)

Keyakinan akan terjadinya Qiamat merupakan bagian dari rukun Iman yang harus diyakini oleh setiap orang yang beriman. Kapan saatnya hanya Allah yang Maha Tahu, tidak ada seorang mahluqpun yang mengetahuinya. Oleh Karena itu kita menolak ramalan yang mengatakan pada tanggal 21 Desember 2012 akan terjadi Qiamat. Ramalan tersebut berasal dari Suku Indian Maya yang terletak di selatan Meksiko kemudian menjadi heboh dan tersebar keseluruh dunia setelah muncul Film 2012 (Two Thausand Twelve). Film ini bertentangan dengan akidah kita karena memastikan waktu Qiamat dan sangat berbahaya kalau yang menonton tidak memiliki iman yang kuat termasuk anak-anak kita yang masih labil, akidah mereka dapat terusik dan goyah. Itu sebabnya kita memaklumi ketika sebagian ulama mengharamkan film tersebut.

Qiamat itu rahasia Allah tidak seorangpun yang dapat memastikan kedatangannya. Rasulullah sendiri pernah ditanya oleh Jibril tentang waktu datangnya Qiamat maka beliau menjawab bahwa yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya, artinya Rasulullah dan Malaikat Jibril juga tidak tahu kapan kiamat datang. Kalau mahluk yang begitu dekat dengan Sang Maha Pencipta tidak tahu mana mungkin ada peramal yang tiba-tiba muncul dan menyatakan waktu datangnya Qiamat.

Tentang Qiamat ini Allah telah menegaskan Al Quran sebagai berikut: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (QS : Al Araf 187)

“Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS : An Nahlu 77)

Dalam hadist ada disebutkan hari terjadinya Qiamat namun tidak ada kepastian tanggal, tahun dan jam datangnya, karena semua itu tetap merupakan rahasia Allah. Yang disebut Nabi Muhammad dalam hadistnya hanya tentang Hari terjadi yaitu pada Hari Jumat Rasulullah bersabda “ Hari yang paling baik dimana matahari terbit adalah Hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, diturunkan, diterima tobatnya dan diwafatkan. Pada hari itu pula qiamat terjadi.. Semua mahluk di bumi memasang telinga pada hari Jumat dari mulai shubuh sampai matahari terbit karena takut akan qiamat kecuali jin dan manusia (Abu Dawud, At Tirmidzi, Nasai, Ahmad, Imam Muslim juga meriwayatkan dalam redaksi yang berbeda)

Qiamat diawali dgn tiupan sangkakala/trompet, Allah berfirman dalam surah an Naziat ayat 6-7 “Pada hari ketika tiupan pertama menggoncang Alam, Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.” Rasulullah juga bersabda: “Peniup terompet telah memasukkan terompet ke mulutnya, mengangkat kepala dan memasang telinga, menunggu perintah meniup” Orang-orang bertanya: “Apa yang harus kami katakan wahai Rasulullah. Beliau menjawab katakanlah, (hasbunallah wani’mal wakil tawakkalna ‘alallahi rabbina). Cukuplah Allah sebagai tempat kami berserah diri. Kami bertawakal kepada Allah, Tuhan yang memelihara dan melindungi kami (At Tirmidzi mengatakan hadist ini Hasan. Riwayat lain Ibn Hiban, Al Hakim)

Hikmah dibalik terjadinya qiamat adalah untuk menyadarkan kita bahwa akan ada hari pembalasan yang seadil-adilnya. Untuk itu berhati-hatilah dalam menjalani kehidupan karena apapun yang kita lakukan akan diminta pertanggung jawaban. Mungkin kita lepas dari hukum dunia, namun tiada seorangpun yang dapat luput dari hukum Allah

0 komentar:

Posting Komentar